BioChEmIsTrY

Thursday, June 18, 2009

Analisis Virus Flu Untuk Mendapat Vaksin Yang Lebih Ampuh


Sekelompok peneliti dari Princeton University mengembangkan riset yang berfokus pada interaksi virus dan antibodi. Dengan melakukan manipulasi terhadap interaksi tersebut, mereka berharap desain vaksin flu yang lebih ampuh dapat diproduksi. Hasil penelitian ini dijelaskan dalam Proceedings of the National Academy of Science USA.

Ned Wingreen, profesor biologi molekular sekaligus anggota Lewis-Sigler Institute for Interative Genomics, menyatakan, “Kami telah mengamati adanya pengaruh yang besar antara interferensi antibodi dangan efektivitas antibodi tersebut untuk merespon infeksi virus. Oleh karena itu, demi memperoleh vaksin yang kuat, interferensi itu harus diperlemah.” Dalam penelitian ini, Profesor Wingreen bekerja sama dengan profesor biologi, Simon Levin dan siswa magister, Wilfred Ndifon.

Ketika virus influenza menginfeksi tubuh manusia, sistem imunitas akan merespon dengan pelepasan antibodi spesifik yang dapat melekat pada virus tersebut sehingga virus tidak dapat memulai siklus hidupnya. Dengan demikian, perkembangan penyakit dapat dicegah. Untuk memahami tahapan tersebut, para ilmuwan Princeton menganalisis struktur virus, tipe antibodi, serta reaksi antara keduanya.

Dari analisis ini, Ndifon menemukan adanya suatu pola yang teratur. Seringkali, antibodi justru lebih efektif dalam membunuh virus yang strukturnya mirip dengan virus yang memicu produksi antibodi tersebut, daripada virus asalnya sendiri. Fenomena ini dikenal dengan istilah reaktivitas silang.

Analisis yang lebih akurat menggunakan teknik gabungan biofisika dan komputer menguak proses interferensi antibodi. Proses ini dimulai ketika virus menginduksi pembentukan berbagai jenis antibodi. Semua antibodi tersebut akan berkumpul di sekitar virus dan memperebutkan permukaan untuk melekat. Anehnya, antibodi yang lebih efektif biasanya kalah bersaing dengan antibodi yang kurang efektif. Jika dapat ditemukan cara untuk mencegah hal ini, maka bisa didesain vaksin baru yang lebih baik.

Pola teratur dari reaktivitas silang yang diamati Ndifon hanya berlaku pada virus dengan situs pengikatan berbeda untuk antibodi yang kurang efektif. Variasi tersebut dapat menjadi kandidat yang ideal untuk produksi vaksin. Dengan ini, sistem imun akan distimulasi untuk membuat dua jenis antibodi, yaitu antibodi yang lebih efektif dalam menempel dan membunuh virus, serta antibodi yang kurang efektif untuk melakukan keduanya. Antibodi yang efektif akan menang sehingga infeksi virus dapat diatasi.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, vaksin terbaik adalah strain yang memiliki perbedaan tertentu dengan virus yang diharapkan pada tempat pelekatan antibodi yang kurang efektif. Dengan cara ini, antibodi tersebut tidak akan menghalangi antibodi lainnya. Meski tim peneliti Princeton tidak berencana untuk membuat vaksin, mereka berharap hasil penelitian ini dapat menginspirasi para produsen vaksin. Wingreen menjelaskan,”Kami hanya ingin mengekspresikan ide kami sejelas mungkin. Semoga saja ada yang akan tertarik untuk melakukan studi lebih lanjut untuk memperkuat maupun menentangnya.”

0 komentar:

Post a Comment