BioChEmIsTrY

Monday, February 22, 2010

Partikel nano Dapat Mengakhiri Kemoterapi

Ditulis oleh Awan Ukaya pada 29-01-2010
partikel nanoPartikel – partikel nano secara khusus direkayasa di Universitas Central Florida Asisten Profesor J. Manuel Perez dan koleganya. Pada suatu waktu dapat mencapai sasaran dan menghancurkan tumor, menyembukan pasien dari racun, chemotherapy seluruh tubuh.

Perez dan timnya menggunakan sebuah obat yang dinamakan Taxol untuk studi kultur sel mereka, baru – baru ini dipublikasikan di jurnal Small, karena ini merupakan obat chemotherapeutic yang paling luas digunakan. Biasanya Taxol menyebabkan banyak sekali efek negatif karena ini melewati di sepanjang tubuh dan menghancurkan jaringan yang sehat sama halnya dengan sel – sel kanker.



Taxol yang membawa partikel – partikel nano dimana direkayasa di laboratorium Perez dimodifikasi  sehingga mereka dapat membawa obat tersebut hanya pada sel – sel kanker saja, dengan memperbolehkan perawatan kanker yang menjadi sasaran  tanpa membahayakan sel – sel yang sehat. Ini diperoleh dengan menempelkan suatu vitamin (folic acid) derifatif yang mana sel – sel kanker senang untuk mengkonsumsi dalam jumlah yang tinggi.

Karena partikel – partikel nano juga membawa celupan fluorescen dan inti zat besi magnetic oksida, lokasi mereka didalam sel – sel dan tubuh dapat terlihat dengan pencitraan optikal dan magnetic resonance imaging (MRI). Hal ini memperbolehkan para fisikawan melihat bagaimana tumor merespon terhadap perawatan ini.

Partikel – partikel nano tersebut dapat juga direkayasa tanpa suatu obat dan digunakan sebagai agen pencitraan (kontras) untuk kanker. Jika tidak ada kanker, partikel – partikel nano yang biodegradable tidak akan terikat pada lapisan dan akan dieliminasi oleh ginjal. Inti zat besi oksida akan dipergunakan sebagai zat besi regular di tubuh.

“Hal unik apa yang ada dalam pekerjaan kami adalah partikel – partikel nano mempunyai peranan ganda, sebagai agen diagnostik dan therapeutik pada suatu kendaraan biodegradable dan biocompatible,” kata Perez.

Perez telah menghabiskan lima tahun untuk mencari bagaimana cara teknologi nano dapat digunakan untuk  diagnosa, citra dan merawat kanker dan penyakit menular. Ini merupakan bagian dunia nanomedis yang berkembang.

Prosesnyabekerja seperti ini. Sel – sel kanker pada tumor terhubung dengan partikel – partikel nano yang terekayasa melalui via penerima sel yang dapat dianggap sebagai “pintu” atau “stasiun pemberhentian.” Partikel – partikel nano masuk ke dalam sel dan melepaskan muatan mereka yaitu  zat besi oksida, celupan fluorescen dan obat – obatan,  memperbolehkan pencitraan dan perawatan ganda.

“Meskipun hasilnya dari kultur sel adalah permulaan, mereka sangatlah memberikan semangat,” kata Perez.
Suatu kimiawi baru yang dinamakan “click chemistry” digunakan untuk menempelkan molekul yang menjadi sasaran (folic acid) pada partikel – partikel nano. Kimiawi ini memperbolehkan penempelan molekul – molekul yang mudah dan spesifik ke partikel – partikel nano tanpa produk sampingan yang tidak diinginkan. Ini juga memperbolehkan bagi penempelan yang mudah bagi molekul – molekul lainnya pada partikel – partikel nano secara khusus mencari tahu tumor khusus dan penyakit berbahaya lainnya.

0 komentar:

Post a Comment