BioChEmIsTrY

Saturday, May 22, 2010

Mantel yang cerdik dari virus Ebola

Ditulis oleh Awan Ukaya pada 10-05-2010
Mantel yang cerdik dari virus EbolaBiologi Struktural: Protein yang menyembunyikan viral RNA mencegah pendeteksian sistem kekebalan tubuh dari virus yang mematikan

Carmen Drahl
 
Ebola, RNA, VP35

Struktur sinar X dari dua salinan virus protein Ebola di Zaire (hijau, biru) membentengi viral RNA (merah muda).

Suatu pandangan molekular baru menyibak tabir bagaimana virus Ebola mengindari pengenalan oleh sistem kekebalan tubuh: Ini menggunakan suatu mekanisme pemantelan untuk menyamarkan tanda pembuka rahasia dari penginvasiannya (Nat. Struc. Mol. Biol., DOI: 10.1038/nsmb.1765). Temuan ini dapat mengarahkan pada penyembuhan demam hemorrhagic Ebola, penyakit berbahaya dan seringkali fatal yang diiringi dengan infeksi virus tersebut.


Ebola merupakan suatu agen penular yang cerdik dimana tidak ada obat penyembuhnya, jelas Gaya K. Amarasinghe, seorang biochemist pada Iowa State University. Virus tersebut meninggalkan kartu identitas pada beberapa sel selama infeksi: untaian ganda RNA – nya. Umumnya, RNA tersebut dapat memicu sistem kekebalan manusia. Namun virus ini membuat protein yang dinamakan VP35 yang membuat RNA, selanjutnya mementahkan respon kekebalan.

Untuk memelajari lebih lanjut mengenai bagaimana penyamaran ini bekerja, Amarasinghe, seorang virologist dari Christopher F. Basler of Mount Sinai School of Medicine, dan beberapa koleganya menentukan struktur kristal sinar X dari untaian ganda RNA Ebola mengikat pada VP35 dari spesies virus di Zaire yang mematikan. Mereka menemukan bahwa berbagai macam salinan VP35 merakit mantel RNA. Satu salinan menggunakan kantong asam amino hydrophobic untuk mngenali tulang belakang RNA dan menutup untaian ganda RNA paling belakang. Salinan ynag lainnya mengikat tulang belakang melalui suatu jalur asam amino dasar. Perubahan pada dua dari residu dasar tersebut cukup untuk memusnahkan penyakit penyebab kemampuannya  virus pada babi guinea, yang ditemukan tim tersebut baru – baru ini (J. Virol., DOI: 10.1128/JVI.02459-09).

Pada bulan lalu, sebuah tim yang dipimpin oleh biologist struktural yaitu Erica Ollmann Saphire dari Scripps Research Institute mendeteksi pengikatan VP35-RNA tidak biasa yang sama pada spesies Ebola yang sedikit patogenik (Proc. Natl. Acad. Sci. USA, DOI: 10.1073/pnas.0910547107). Hal ini memberi kepuasan bahwa beberapa strukturdari spesies berbeda, yang diperoleh dibawah kondisi berbeda, menunjukkan mekanisme tidak ortodok yang sama, kata Ollmann Saphire. “Tentu saja, jika anda melihat pada suatu virus tidak biasa, anda akan terikat untuk menemukan sesuatu yang tidak biasa,” tambahnya.

Disamping memelajari bagaimana virus bekerja, tim ini berharap bahwa pandangan struktural akan mengisinya dengan usaha penemuan obat molekul kecil untuk Ebola, yang akhir – akhir ini ketinggalan dibelakang pengembangan vaksin, kata Basler.

0 komentar:

Post a Comment