Tubuh manusia
normal memiliki suatu mekanisme keseimbangan (homeo-stasis) antara pertumbuhan
(proliferasi) dan kematian sel (cell death). Hal ini berguna untuk pertumbuhan
normal. Bila salah satu keseimbangan terganggu akan menyebabkan suatu penyakit,
misalnya bila pertumbuhan sel lebih cepat dari kematian sel maka akan
menimbulkan Alzheimer dan penyakit parkison.
Apoptosis
adalah kematian sel terprogram dengan tujuan untuk menghilangkan sel yang tidak
diinginkan dan mengurangi jumlah sel yang terlalu banyak, sehingga jumlah sel
dalam jaringan organisme multiseluler dapat dikendalikan. Selain itu apoptosis
juga menghilangkan sel yang berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, apoptosis
memiliki peranan penting untuk perkembangan, homeostasis jaringan, dan proteksi terhadap patogen.
Pada sel mamalia, saat terjadi rangsangan untuk
apoptosis maka akan mengakibatkan terjadinya peningkatan permeabilitas membran
luar mitokondria yang menyebabkan
pelepasan sitokrom-c ke dalam sitosol. Sitokrom-c berfungsi sebagai apoptosis-inducing factor (AIF) yang
menginduksi terjadinya apoptosis sel.
Sitokrom-c bersama dengan molekul adaptor Apaf-1, memicu dimerisasi dan
aktivasi proenzim caspase-9. Caspase-9 yang aktif, selanjutnya akan
mengaktifkan caspase-3. Caspase-3 akan mengaktifkan beberapa target selular,
termasuk inhibitor dari caspase-activated
deoxyribonuclease (ICAD). Akibatnya
akan terjadi apoptosis inti yang ditandai
dengan kondensasi kromatin lanjut dan degradasi DNA
oligonukleosomal. Jalur apoptosis yang tergantung pada caspase ini dipengaruhi
oleh sistem pengendalian ganda, termasuk anggota keluarga Bcl-2 yang mempunyai pengaruh anti-apoptotik dengan
menghambat pelepasan sitokrom-c, yaitu Bcl-2
dan Bcl -X1. Selain itu ada anggota keluarga Bcl-2
yang mempunyai pengaruh pro-apoptotik
dengan mempermudah pelepasan sitokrom-c, yaitu Bax dan Bid. Pengendalian
apoptosis melalui jalur ini juga dilakukan oleh
IAP (inhibitors of apoptosis) dan smac/ DIABLO.
Mekanisme terjadinya apoptosis |
Komponen-komponen yang terlibat dalam proses
apoptosis, yaitu protein caspase, protein adaptor, kelompok TNF dan TNF-R,
serta kelompok protein Bcl-2. Caspase atau Cystein
Aspertyl-specific Protease merupakan enzim yang berperan dalam proses
apoptosis. Enzim ini terdiri dari berbagai jenis yang masing-masing memiliki
pern dan fungsinya masing-masing, contohnya yaitu caspase-8 yang berperan dalam
proses apoptosis melalui jalur ekstrinsik dan caspase -9 yang berperan dalam
proses apoptosis melalui jalur intrinsik. Kelompok protein Bcl-2 ada yang
berperan sebagai anti-apoptosis (Bcl-2 dan Bcl-XL) dan ada yang
berperan sebagai pro-apoptosis (Bax, Bcl-X5, Bak, dan Bad).
Mekanisme aksi dari protein Bcl-2, yaitu membentuk pori-pori, heterodimerisasi
protein pro- & anti-apoptosis, regulasi caspase melalui adaptor, interaksi
dengan protein mitokondria lain, dan oligomerisasi membentuk kanal ion
selektif.
0 komentar:
Post a Comment