BioChEmIsTrY

Sunday, December 15, 2013

Penelitian Baru Mengenai Pengobatan HIV Dengan Radioimunoterapi

Highly active antiretroviral therapy (HAART) selama ini digunakan dalam pengobatan pasien yang terinfeksi HIV dengan cara menekan replikasi virus dalam tubuh. Namun dibalik kesuksesan HAART dalam mengurangi virus HIV secara efektif, peneliti yakin bahwa sel dalam tubuh yang terinfeksi secara laten mencegah kemungkinan sembuh secara permanent.

Ekaterina Dadachova, Ph.D. (Profesor Radiologi, Mikrobiologi dan Imunologi di Albert Einstein College of Medicine) mengatakan bahwa di dalam tubuh pasien HIV yang menjalani HAART, obat menekan replikasi virus yang berarti menekan jumlah virus dalam aliran darah agar tetap rendah. Akan tetapi HAART tidak membunuh sel yang terinfeksi HIV. Oleh karena itu diperlukan pengobatan HIV yang membunuh sel-sel terinfeksi HIV.

Dr. Dadachova dan timnya mencoba menggunakan radioimunoterapi (RIT) pada sampel darah dari 15 orang pasien terinfeksi HIV yang diobati dengan HAART.  RIT (biasa digunakan dalam terapi pengobatan untuk kanker) menggunakan antibody monoklonal (sel-sel klon yang dijadikan alat oleh sistem imun untuk mengidentifikasi dan menetralkan antigen.

Antibodi yang dilabel radioaktif mengikat protein gp41 virus yang terekspresi pada permukaan limfosit yang terinfeksi HIV. Sel-sel tersebut dibunuh menggunakan radiasi alfa yang dibawa oleh antibodi tersebut. 



Dalam penggunaan RIT, antibody mengikat sel terinfeksi dan membunuhnya dengan radiasi. Ketika HAART dan RIT digunakan bersama-sama, mereka dapat membunuh dan sel yang terinfeksi sekaligus. RIT membunuh sel terinfeksi HIV secara spesifik dan jelas. Radionuklir yang digunakan menghasilkan radiasi hanya untuk sel terinfeksi HIV tanpa membunuh sel-sel lain di sekitarnya.

0 komentar:

Post a Comment